Total Pageviews

Thursday, April 14, 2011

Coklat..... I love it's


Cokelat, makanan yang banyak disukai. Membayangkan saat mengulum atau menyeruput segelas cokelat hangat atau menikmati kue tart dengan lapisan cokelat pasti membuat banyak orang tidak sabar untuk melakukannya. Bukan hanya sebagai cemilan untuk anak kecil, tetapi cokelat juga banyak dinikmati orang dewasa. Bahkan, cokelat sering dijadikan hadiah untuk orang tersayang. Mengapa cokelat dianggap sebagai tanda cinta seseorang? Zat apa saja yang terkandung dalam cokelat sehingga makanan ini memiliki banyak penikmatnya?Benarkah cokelat bisa meningkatkan kecerdasan?Apakah cokelat dapat menghilangkan stres?Cokelat juga bermanfaat untuk kesehatan?yuks kita bahas....

Cokelat bisa ngatur suasana hati (mood)... Makan cokelat tidak akan menimbulkan kecanduan, tapi cokelat memiliki jutaan sensasi kenikmatan yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Selain itu rasa cokelat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Rindu cokelat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya, dan sebagainya. Mau tahu kenapa cokelat dapat mempengaruhi suasana hati atau bahkan bisa membuat orang merasa happy dan enjoy saat menyantap cokelat.

Nah sejauh ini hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada korelasi hubungan antara kandungan dalam cokelat dengan dampak mood positif penyantapnya. Ada dua zat yang sangat berpengaruh terhadap hal tersebut, yaitu Phenylethylamine dan Seratonin yang merupakan zat pemicu mood. Kandungan phenylethylamine adalah zat yang dapat meningkatkan serapan triptofan (kandungan zat penenang) ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta. Zat lainnya yang terkandung dalam cokelat adalah Katekin. Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam cokelat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Kedua zat ini juga dihasilkan otak manusia saat merasa senang, kasmaran, atau semangat.

Menurut studi peneliti Northumbria University Inggris pada 2009, coklat bisa membantu orang mengerjakan matematika. Studi menunjukkan, orang bisa menghitung mundur lebih baik setelah mengkonsumsi coklat panas yang mengandung 500 mg flavanols atau lima batang coklat.

Selain itu, antioksidan pada coklat bisa meningkatkan aliran darah ke otak. Studi lain menunjukkan, sedikit coklat hitam bisa mengubah tingkat protein C-reaktif yang berhubungan dengan peradangan di dalam tubuh.

“Pengaruh terbaik diperoleh ketika mengkonsumsi rata-rata 6,7 gram coklat per hari atau setara kotak kecil coklat dua atau tiga kali sepekan,” papar penulis utama studi Northumbria Romina di Giuseppe.

Selama beberapa tahun, studi juga menguak manfaat coklat bagi kesehatan. Menurut studi pada 44 ribu partisipan baru-baru ini, orang yang tiap pekan makan coklat, 22% lebih kebal stroke. Temuan ini dipresentasikan di pertemuan tahunan American Academy of Neurology di Toronto.

Meski coklat terbukti kaya antioksidan flavonoid yang bisa menangkal stroke, studi Sarah Sahib dari McMaster University, Kanada, mencatat, penelitian ‘lebih lanjut diperlukan untuk menentukan coklat benar-benar menurunkan risiko stroke, atau apakah orang bisa sehat cukup dengan makan coklat”.

Pada 2009, studi menemukan, orang yang dinilai sangat tertekan mengalami penurunan tingkat hormon stres setelah makan coklat tiap hari selama dua pekan. Di studi Nestle Research Center Swiss, 30 subyek makan 40 gram coklat hitam tiap hari.

Studi Sunil Kochhar ini menunjukkan, relawan mengalami ‘pengurangan kadar hormon stres dan normalisasi metabolik stres sistemik’ secara signifikan. Mungkin alasan ilmiah inilah yang membuat coklat disebut sebagai ‘makanan para dewa’ di Yunani.

So, enjoy your chocolate..!

No comments:

Post a Comment