Total Pageviews

Friday, June 3, 2011

Inspirasi dan Pelajaran dari Kupu-kupu


Pada suatu hari seorang laki-laki berdiri di sebuah tempat. Dia mengamati seekor kupu-kupu kecil yang baru keluar dari kokonnya (bungkusnya) sedikit demi sedikit. Kupu-kupu kecil itu berusaha keluar dari ruang yang begitu sempit itu. Tiba-tiba ia terdiam, tidak bergerak. Sepertinya ia tidak sanggup lagi untuk bergerak dan mengeluarkan dirinya dari kokonnya. Laki-laki yang mengamati kupu-kupu yang baru lahir ini mengira bahwa kekuatan kupu-kupu kecil itu hanya sampai disitu saja. Dia menyangka kupu-kupu itu tidak akan bisa keluar dari kesulitan yang dialaminya. Menurutnya kupu-kupu tidak memiliki tenaga lagi, sekalipun untuk menggerakan kokon itu. Kupu-kupu kemudian sama sekali tidak bergerak lagi. Menyaksikan hal itu, laki-laki tersebut merasa iba dan ingin sekali menolongnya. Dia lalu mencari gunting dan memotong bagian kecil dari kokon kupu-kupu itu.  Setelah dipotong, kupu-kupu kecil itu langsung jatuh dan keluar dengan mudah dari kokon yang membungkus tubuhnya. Tetapi tubuhnya kurus dan kedua sayapnya tampak lemah.
Laki-laki itu terus mengamati dan berpikir bahwa sayap kupu-kupu itu belum kuat dan akan membesar. Karena masih kecil, tubuhny kelihatan kurus dan belum bisa terbang. Setelah beberapa hari dicermati, ternyata tidak ada perubahan pada kupu-kupu itu, tubuhnya tetap lemah, sayapnya layu, tidak bertenaga dan tidak bisa terbang sama sekali. Ada apa dibalik kelembutan sikap simpati dan kemurahan hati laki-laki itu? Tanpa disadari laki-laki itu telah merusak proses pertumbuhan kupu-kupu itu. Sebab dengan kekuasaan dan rahmat-Nya, Alloh SWT telah memberikan jangka waktu dan fase pertumbuhan pada kupu-kupu agar cairan dari tubuhnya keluar dan mengalir, lalu sayapnya menjadi kuat dan bisa terbang.
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita membutuhkan suatu kemelut dan sebuah konflik. Sebab apabila Alloh SWT memberikan kita kehidupan tanpa ada keluh kesah, kesulitan, dan kepenatan, rasanya hidup tidak sempurna. Hidup akan terasa seperti di kursi roda, tidak ada tantangan dan rintangan yang memberinya suasana baru.

  • Ketika saya meminta kekuatan, Alloh menguji saya dengan banyak tantangan yang lebih besar.
  • Ketika saya meminta sebuah hikmah, Alloh mencoba saya dengan berbagai masalah untuk dipecahkan dan diselesaikan.
  • Sewaktu saya memohon restu dan bantuan-Nya, Alloh menganugrahkan akal dan tubuh untuk bekerja.
  • Tatkala saya mengharapkan keberanian dari-Nya, Allah memberikan saya berbagai rintangan untuk dilangkahi.
  • Pada saat saya memohon cinta, Alloh mengkaruniai orang-orang sulit dimengerti dan ditemani, tetapi saya dituntut membantu mereka atas nama cinta. 
  • Ketika saya memohon kehormatan, penghargaan dan kasih sayang, Alloh memberikan berbagai kesempatan yang bermacam-macam untuk bekerja untuk mengapai semua itu. 
Karena itu kita harus :

  • Menjalani hidup tanpa rasa takut!
  • Berani menghadapi segala kesulitan!
  • Meyakinkan diri kita dan orang lain, bahwa diri kita mampu menyelesaikan semua masalah itu!
  • Mampu bersabar, tahu apa yang anda lakukan dan mengerjakan apa yang kita ketahui!
  • Mencintai saudara dan sesama sebagaimana kita mencintai diri sendiri!
  • Mendekatkan saudara kita ke taman surga dan menjauhkannya dari jurang neraka!
  • Mendoakan dan mendukungnya!

No comments:

Post a Comment